Manusia terdiri dari ruh dan jasad, kerananya Allah Swt menundukkan keduanya secara keseluruhan, baik ketika di mahsyar, diberi pahala maupun disiksa. Ruh adalah makhluk. Beberapa hadits mengenalpasti bahawa ruh adalah jirim yang lembut. Bagi sementara pihak yang berkata bahwa ruh adalah qadim, merupakan kekeliruan besar.
Ahli hakikat dari kalangan ahli sunnah berbeza pandangan soal ruh. Ada yang berpendapat, ruh adalah kehidupan, yang lain berpandangan ruh adalah kenyataan yang ada dalam hati, yang bernuansa lembut. Allah Swt menjalankan kebiasaan makhluk dengan mencipta kehidupan dalam hati, selagi ruhnya berada di badan. Manusia hidup dengan sifat kehidupan, tetapi ruh selalu di cetak di dalam hati dan boleh naik ketika tidur dan terpisah dengan badan, kemudian kembali kepada-Nya.
No comments:
Post a Comment